skripsi
HUBUNGAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA
SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGRI 4 PRAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP
Mataram
Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna
Memperoleh
Gelar Serjana Pendidikan
Oleh
Akwan Yasin
Nim 07.131.011
PROGRAM
STUDI MANEJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2011/2012
Motto :
Engkau tidak akan mampu
memimpin
Dirimu sendiri sebelum
engkau bias
Mengendalikan hidupmu
( Qs. Al – Anbiya “88)
Persembahan :
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada :
Kedua orang tuaku yang tercinta, ayahanda H.Sapoan Al-Ayubi dan Ibunda Burdasari,, Saudara-saudaraku
tersayang,Teman-teman seperjuanganku, AP kelas A dan B angkatan 2007,teman-teman
yang telah memberi motivasi Ahmad Diana,S.Pd, L.Zilatam M. ,Ahmad Wahyudi, S.T ,
dan almamater yang selaluku banggakan.
YAYASAN PEMBINA IKIP MATARAM
IKIP MATARAM
JLN PEMUDA 59A MATARAM
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi
ini berjudul : Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala
Sekolah Dengan Kinerja Guru Di Sma Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012
Telah memenuhi syarat dan
disetujui untuk diuji.
Pembimbing Skripsi I Pembimbing
Skripsi II
( Drs.
I Wayan Tamba, M.Pd ) (
Usman, S. Pd )
NIP:
195507051988021001 NIP:
Tanggal
penetapan:......................
Dekan
(Dr. Hj. Jumailiyah, MM.)
NIP. 19520604 198103 2 001
YAYASAN PEMBINA IKIP MATARAM
IKIP MATARAM
JLN PEMUDA 59A MATARAM
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Skripsi
Dengan Judul Hubungan
Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Di Sma Negri 4
Praya Tahun Pelajaran 2011/2012. Telah Disetujui Oleh Dewan
Penguji Skripsi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Administrasi Pendidikan.
Dosen Penguji
Nama
Tanda
Tangan
1.
(Drs. I Gusti Lanang
Ardajaya) Ketua ( )
2.
(Usman, S. Pd) Anggota ( )
3.
(Drs.
I Wayan Tamba, SH,M.Pd) Anggota ( )
Mengesahkan Mengetahui
Dekan, Ketua
Jurusan
(Dr. Hj. Jumailiyah, MM.) ( Usman, S. Pd)
NIP. 19520604 198103 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya sehinga skripsi yang berjudul “Hubungan Kemampuan
Manajerial Kepala Sekolah
Dengan Peningkatan Profesionalisme Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negri
Se-Kecamatan Empang-Tarano Kebupaten Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2011/2012 ”dapat diselsaikan.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana adminnistrasi pendidikan strata satu (S1)
fakultas ilmu pendidikan jurusan
administrasi pendidikan.
Dalam penyusunan
skripsi ini, banyak menerima bantuan, bimbingan dan sumbangan pikiran , sehingga pada kesempatan ini
di sampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-sebesarnya kepada yang terhormat :
- Ibu Dr. Hj. Jumailiyah, MM. Selaku dekan fakultas ilmu pendidikan
- Bapak usaman, S.Pd. selaku ketua jurusan administrasi pendidikan FIP IKIP Mataram.
- Bapak Drs. I Wayan Tamba, M.Pd, Selaku Pembimbing I dan Bapak Usman, S.Pd, Selaku pembimbing II yang telah memberi dukungan dan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali ilmu dan membimbingku selama ini.
- Rekan-rekan yang telah memberikan sumbang saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Menyadari skripsi
ini masih belum sempurna, maka sangat diharapkan adanya kritik dan saran
yang membanggun demi kesempurnaannya, semoga bermanpaat bagi kita semua.
Mataram,............
2011
Peneliti
YAYASAN PEMBINA IKIP MATARAM
IKIP MATARAM
JLN PEMUDA 59A MATARAM
PERNYATAAN
KEASLIAN
Yang
bertanda tangan dibawa ini, saya AKWAN YASIN menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa
skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan dipergunakan untuk menyelsaikan
program sarjana pendidikan (S.Pd) di IKIP Mataram dan belum pernah dipergunakan untuk program lain di lembaga
manapun juga. Hasil karya orang lain yang saya kutip di dalamnya telah
didokumentasikan sebagaimana mestinya pada bagian daftar pustaka.
Mataram
(Akwan Yasin)
NIM: 07.131.011
ABSTRAK
AKWAN YASIN, Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala
Sekolah Dengan Kinerja Guru Di Sma Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012
Pembimbing I Drs. I Wayan Tamba, M.Pd dan
pembimbing II Usman, S. Pd.
Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah ”apakah ada hubungan antara Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru di SMA Negri 4 Praya Tahun
Pelajaran 2010-2011 ”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen angket untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan fungsi
manajemen kepala sekolah dan Dokumentasi yang berupa nilai DP3 dari sekolah. Selanjutnya
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan hasil tabel kerja diperoeh nilai r hitung sebesar 0.683. Selanjutnya
adalah nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai r product moment
pada taraf signifikansi 5 % dengan N = 45. Berdasarkan taraf signifikansi 5%
dengan N= 45 batas angka penolakan Hipotesis Nihil ( Ho ) yang ditunjukan pada
tabel nilai r product moment adalah 0.294 . Dengan
demikian, nilai r hitung sebesar 0.683 lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,294
(r hitung 0.683 > nilai r tabel 0,294). Hal ini Berarti bahwa hasil penelitian ini adalah
signifikan. Oleh karena itu kesimpulan yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini adalah “Ada hubungan antara Pelaksanaan Fungsi Manajemen
Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru SMA Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2010/201”.
Kata kunci : Pelaksanaan
Fungsi Manajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN LOGO................................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iii
HALAM PERSETUJUAN.................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ v
KATA PENGANTAR........................................................................................... vi
PERNYATAN KEASLIAN................................................................................ viii
ABSTRAK................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xv
BAB
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar
Belakang Masala.................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 4
C.
Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D.
Signifikansi Penelitian..................................................................... 5
a.
Signifikansi teoritis.................................................................... 5
b.
Signifikansi praktis.................................................................... 5
E.
Asumsi Penelitian............................................................................ 5
a.
Asumsi teoritis........................................................................... 6
b.
Asumsi metodik......................................................................... 6
c.
Asumsi pelaksananaan............................................................... 6
F.
Ruang Lingkup penelitian................................................................ 7
G.
Definisi oprasional judul.................................................................. 7
a.
Hubungan ................................................................................. 8
b.
Manajemen................................................................................. 8
c.
Kepala Sekolah ......................................................................... 9
d.
Kinerja Guru ........................................................................... 10
e.
Hubungan Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Dengan
Kinerja Guru ........................................................................... 10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 12
A. Deskripsi
teori................................................................................ 12
1. Tinjauan
Fungsi Manajemen ................................................... 12
a Pengertian
Fungsi Manajemen........................................... 12
b Fungsi
Manajemen kepala sekolah..................................... 12
2. Kinerja Guru........................................................................... 26
a Pengertian
Kinerja Guru.................................................... 26
b Jenis-jenis
kemampuan profesionalisme guru.................... 20
3. Hubungan
Pelaksanaan Fungsi Manajemen Dengan
Kinerja Guru ......................................................................... 33
B. Hasil
penelitian yang relefan.......................................................... 34
C. Kerangka
berpikir.......................................................................... 35
D. Hipotesis
penelitian........................................................................ 35
BAB
III. METODE PENELITIAN..................................................................... 37
A. Rancangan
penelitian..................................................................... 37
B. Populasi
Dan sampel penelitian...................................................... 38
a. Populasi.................................................................................... 38
b. Sample
penelitian..................................................................... 38
C. Instrument
penelitian..................................................................... 39
D. Metode pengumpulan data........................................................... 39
a. Metode
angket......................................................................... 40
b. Metode
dokumen..................................................................... 43
E. Metode
analisis data...................................................................... 44
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 47
A. Hasil Penelitian............................................................................... 47
B. Pengujian Hipotesis......................................................................... 56
C. Pembahasan .................................................................................... 56
BAB
V PENUTUP............................................................................................... 58
A. Simpulan......................................................................................... 58
B. Saran............................................................................................... 58
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 01: Nama dan Jumlah Guru yang Mengajar SMA Negri 4
Praya Tahun Pelajaran 2011/2012 ..................................................................................................... 49
Tabel 02: Rekapitulasi data
tentang Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala
Sekolah dengan Kinerja Guru SMA Negri 4 Praya .................................................................... 52
Tabel 03: Tabel
kerja untuk mengetahui Hubungan Kompetensi
Sosial Kepala
Sekolah Dengan
Kinerja Guru di SMA Negeri 4 Praya
Tahun Pelajaran 2011/2012 . 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Rancangan Penelitian Hubungan
Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah Dengan Konerja Guru Di SMA Negri 4
Praya tahun pelajaran 2010-2011 37
DAFTAR LAMPIRAN
01. Kartu konsultasi skripsi
02. Surat penunjuk dosen pembimbing
03. Kisi-kisi angket penelitian
04. Angket penelitian
05. Surat ijin penelitian dari ikip mataram
06. Surat ijin penelitian dari bappeda Kabupaten Lombok
Tengah
07. Surat keterangan pernah penelitian di SMA Negri 4 Praya
08. Rekapitulasi
hasil angket Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
09. Tabel
nilai-nilai r product moment
10. Kartu mahasiswa
11. Daftar ralat
B A
B I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan perannya sangat penting untuk membantu guru
dan muridnya. Di dalam kepemimpinnya kepala harus dapat memahami, mengatasi dan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi di lingkunagn sekolah. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan seorang kepala sekolah harus mampu
meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja sesorang, sebagai pemimpin sekolah harus mampu memberikan
pengaruh-pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan
tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik. Sebagai
pemimipin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasehat, saran dan jika
perlu perintahnya di ikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan
perubahan-perubahan dalam cara berfikir, sikap, tingkah laku yang dipimpinnya.
Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu kelebihan pengetahuan dan pengalaman,
ia membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang profesional.
Sekolah
sebagai institusi pendidikan terdepan memiliki peran sentral dalam peningkatan
mutu pendidikan, dan mendidik anak bangsa menjadi generasi yang beriman,
berakhlak mulia, memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi, dan memiliki keterampilan yang dapat memberikan mereka kesempatan
dalam mencari pekerjaan dikemudian hari. Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional, sebagai mana yang terdapat dalam ndang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa :
“Tujuan Pendidikan Nasional
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti yang
diamanatkan diatas proses pencapaian tujuan pendidikan di sekolah akan berjalan
efektif bila sekolah tersebut dinahkodai oleh orang-orang yang profesional
dibidang pendidikan”
Tujuan pendidikan yang di sebutkan di atas akan tercapai
apabila seluruh personil sekolah bekerja dengan baik. Salah satu unsur
personil sekolah yang sangat menentukan
tercapainya tujuan pendidikan itu adalah guru-guru. Guru-guru akan bekerja
dengan baik apabila kepala sekolah selaku manajer di sekolah mampu menggerakkan
guru-guru tersebut untuk bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Oleh karena itu dalam
melaksanakan perannya sebagai manajer di sekolah, kepala sekolah harus
melaksanakan fungsi manajemen dengan baik. Fungsi manajemen yang di maksud
adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengawasan dan
evaluasi. Berkaitan dengan perencanaan program sekolah (planning) fungsi kepala
sekolah adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan Sekolah secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Kepala Sekolah mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok
dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan sekolah. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan. Sedangkan berkaitan dengan
pengorganisasian (organizing) harus dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah kepala sekolah dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil. Pelaksanaan Kepemimpinan Sekolah, Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu
maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya
manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja
sekolah. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah
disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
sekolah yang telah ditetapkan. Pengawasan
dan Eavaluasi . Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan
dan program kerja maka dibutuhkan pengawasan untuk mengevaluasi. Baik dalam
bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang
memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini
dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut
dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
Melihat
pentingnya fungsi manajemen yang harus di laksanakan oleh kepala sekolah sebagai manajer di sekolah,
maka usaha untuk meningkatkan kinerja guru-guru
yang lebih tinggi bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah bagi kepala
sekolah. Karena kegiatan berlangsung sebagai proses yang tidak muncul dengan
sendirinya. Disinilah peranan kepala sekolah sebagai manajer di tuntut untuk
melaksanakan fungsi manajemen dengan baik agar guru-guru bekerja secara
maksimal, dengan demikian kinerja guru akan semakin baik. Dari hasil surve awal
di sekolah, kepala sekolah mengemukakn bahwa fungsi manajemen di sekolah
tersebut bahwa kinerja guru-guru yang ada di sekolah sangat perlu di tingkatkan
agar tujuan pendidikan tercapai dengan sempurna.
Berdasarkan
uraian di atas, maka kepala sekolah dengan melaksanakn fungsi manajemen dengan
baik maka akan berdampak terhadap semakin meningkatnya kinerja guru demikian
pula sebaliknya. Akan tetapi kenyataan di lapangan sering di temukan bahwa
kepala sekolah sudah melaksanakan fungsi manajemen dengan baik, tetapi kinerja
guru bervariasi. Kenyataan-kenyataan tersebut juga terjadi di SMA Negri 4
Praya.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan pelaksanaan fungsi manajemen
kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran
2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitan ini
adalah : “Apakah ada Hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah
dengan kinerja guru di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2011/2012” ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui Hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012”.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan pada umumnya dan
khususnya berkaitan dengan pelaksanaan fungsi
manajemen kepala sekolah dalam hubungannya dengan kinerja guru.
b. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat merangsang peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai bahan perbandingan.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat bermanfaat bagi kepala sekolah sebagai salah satu dasar dalam
melaksanakan manajemen sekolah agar kinerja guru semakin baik.
b. Hasil penelitian ini diharapkan
sebagai masukan bagi para guru agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik agar kinerja guru semakin meningkat.
E. Asumsi Penelitian
Dalam
buku pedoman penulisan skripsi
dijelaskan bahwa “Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berfikir dalam melaksanakan penelitian” (Tim. 2011 : 14). Sedangkan
ahli lain menyatakan bahwa: “Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu hal yang
diyakini kebenarannya oleh peneliti” (Suharsimi, 2006 : 68).
Berdasarkan
pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan asumsi adalah anggapan dasar yang
sudah diyakini kebenarannya tanpa memerlukan pembuktian lagi. Sehubungan
dengan penelitian ini, maka asumsi yang diajukan sebagai berikut:
1. Asumsi Teoritis
a. Fungsi manajemen sekolah yang
dilaksanakan dengan baik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
guru.
b.
Semakin baik pelaksanaan fungsi manajemen sekolah, maka
kinerja guru akan semakin baik.
2. Asumsi Metodik
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini diasumsikan dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan penelitian ini antara lain :
a.
Metode penentuan subyek dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik populasi, karena jumlah subyek (guru) yang relatif sedikit.
b.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode angket dan dokumen sebagai metode pokok serta metode wawancara sebagai
metode pelengkap.
c. Metode
analisis data dalam penelitian menggunakan analisis statistik dengan rumus korelasi product moment.
3. Asumsi Pelaksana
Penelitian
ini akan dapat terlaksana dengan baik dan lancar, karena didukung oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
a.
Adanya kemampuan penelititi dan tersedianya waktu, tenaga
dan biaya dalam melakukan penelitian.
b.
Literatur yang menunjang penelitian ini tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
c.
Tersedianya dosen pembimbing yang siap memberikan
bimbingan dan arahan.
d.
Terjalinnya hubungan baik antara peneliti dengan sumber
data yakni Kepala Sekolah dan para guru pada
sekolah-sekolah tempat penelitian.
F.
Lingkup
Penelitian
Penelitian
yang mengambil populasi yang terlalu luas dengan kemampuan yang terbatas akan
menimbulkan hasil penelitian yang sulit untuk dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Adapun ruang
lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian ini terbatas
pada guru-guru di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 59 orang.
2.
Obyek
penelitian ini terbatas pada Hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah yang
terdiri dari (a) Perencanaan Program Sekolah, (b) Pelaksanaan Rencana
Kerja, (c) Kepemimpinan Sekolah, (d) Pengawasan dan Eavaluasi sedangkan kinerja
guru terbatas pada nilai DP3 guru di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran
2011/2012.
G. Definisi Operasional Judul
Untuk mempermudah
pemahaman dan penafsiran istilah-istilah yang terkandung dalam judul, serta
memudahkan pengarahan dalam setiap proses dan langkah penelitian, penulis
menganggap perlu memberikan batasan-batasan pada judul skripsi ini yaitu; Hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012,
penulis perlu menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1) Hubungan, 2)
Manajemen, 3) Kepala Sekolah, dan 4) Kinerja Guru.
1. Hubungan
Menurut ahli
berpendapat bahwa hubungan
adalah “Korelasi antara dua
buah gejala” (Nurkancana, 1996 :
8). Sedangkan ahli lain
mengatakan bahwa hubungan
adalah “Adanya suatu ikatan
yang saling mempengaruhi,
dan hubungan bisa
dibagi dua yaitu hubungan
simetrik dan hubungan
tak simetrik” (Poerwadarminta,
1995 : 265).
Dari
kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
hubungan adalah adanya korelasi antara dua buah gejala.
2. Manajemen
Menurut M. Manulang dalam buku Dasar-Dasar Manajemen dinyatakan
bahwa “Manajemen adalah seni dalam ilmu perencanaan, pengorgansiasian,
penyusunan, pergerakan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan” (Manulang, 1996 : 15). Sedangkan dalam pendapat yang
sama Terry seperti dikutip Djati S., juga mengatakan bahwa “Manajemen adalah
soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni bersama-sama dan
selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan (Djati S. 1998 : 3).
Dari kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan fungsi manajemen dalam penelitian ini adalah kegiatan yang meliputi
perencanaan program sekolah, pelaksanaan rencana kerja, kepemimpinan dan
pengawasan serta evaluasi.
3. Kepala Sekolah
Menurut
Wahjosumidjo (2002:83) Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan
“Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana
menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum “Kepala sekolah
dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima
dan memberi pelajaran”. Sementara Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa
“Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah”.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah
sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada
pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
tujuan bersama.
Jadi
fungsi mananjemen kepala sekolah adalah sebuah fungsi yang harus dilaksanakan
oleh kepala sekolah seperti pengelolaan kurikulum, kesiswaan, ketenagaan,
sarana dan prasarana, humas dan pengelolaan keuangan.
4. Kinerja Guru
Menurut
pendapat Djoko Prakoso, dan I Ketut Murtika (1987 : 233), menyatakan bahwa
“Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang calon / Pegawai Negeri
Sipil dalam melaksanakan tugasnya.”, Sedangkan menurut Musanef (1984 : 287).
“Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.”
Dalam
penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 10 tahun 1979
tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dikatakan bahwa
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. (Soetopo, 1982 : 319).
Dari
ketiga kutipan di atas, maka yang dimaksud dengan Kinerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya, yang secara kwalitas dinyatakan dengan angka yang
tertuang dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(DP3).
5. Hubungan Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Kinerja guru adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau
madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan
pendidikan. Sehingga Kinerja guru-guru yang ada di sekolah sangat berpengaruh
terhadap fungsi manajemen kepala sekolah itu sendiri. Kepala sekolah selaku
manajer di sekolah hendaknya melaksanakan fungsi manajemen itu dengan semaksimal
mungkin dan member motivasi terhadap para guru yang ada di sekolah agar tujuan
dari pendidikan itu tercapai dengan baik.
B A
B II
KAJIAN PUSTAKA12
A. Deskripsi Teori
1.
Tinjauan Fungsi Manajemen
a. Pengertian Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah “Tugas-tugas/kegiatan dalam rangka mencapai tujuan,
sedangkan proses tahapan-tahapan/kegiatan mulai dari penentuan sasaran/tujuan
sampai tercapainya sasaran/tujuan”. (Soewarno, 2002 : 15). Sedangkan ahli lain
menyatakan bahwa fungsi manajemen adalah “Proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan daya lainnya”. (Hasibuan, 1987 : 3).
Berdasarkan kedua pendapat
tersebut di atas yang dimaksud dengan fungsi manajemen adalah suatu proses yang
khas yang diawali dengan perencanaan, pengorganisasian, Pengarahan, dan
pengendalian (POAC) untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber yang ada.
b. Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
Fungsi manajemen kepala sekolah
adalah merupakan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor atau sebagai pimpinan
sekolah. Dalam melakukan fungsinya sebagai manajer kegiatan kepala sekolah meliputi:
“(a) Mengawasi
kelancaran kegiatan, (b) Mengarahkan pelaksanaan kegiatan, (c) Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan, dan (d) Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana
dan sebagai nya”. (Daryanto, 2005 : 82). Dan menurut ahli lain bahwa kegiatan
kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi
manjemen sekolah meliputi : “(a) Perencanaan program sekolah, (b) Pelaksanaan
rencana kerja sekolah, (c) Kepemimpinan sekolah, dan (d) Pengawasan dan
evaluasi”. (Usman, 2010 : 638)
2. Ruang Lingkup Fungsi manajemen
Lingkup manajemen kepala sekolah
meliput : “(a) Perencanaan program sekolah, (b) Pelaksanaan rencana kerja
sekolah, (c) Kepemim- pinan sekolah, dan (d) Pengawasan dan evaluasi”. (Usman,
2010 : 638). Sedangkan menurut George Terry, dengan menggunakan pendekatan
proses manajemen (Process of Managemen),
lingkup fungsi manajemen dengan akronim POAC, yang terdiri atas : “(a)
Perencanaan/Planning, (b)
Pengorganisasian/ Organizing, (c)
Pelaksanaan/Actuating, dan (d)
Penga-wasan/Controling”.
(Handayaningrat, 2002 : 5.16).
Untuk lebih jelasnya tentang
fungsi manajemen kepala sekolah seperti tersebut di atas berikut akan diuraikan
berturut-turut sebagai berikut :
1.
Fungsi
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah “Suatu pilihan yang berhubungan dengan kenyataan-kenyataan, membuat dan
menggunakan asumsi-asumsi, yang berhubungan dengan waktu yang akan datang (future) dalam menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan penuh keyakinan untuk
tercapainya tujuan yang dikehendaki”. (Handayaningrat, 2002 : 5.15-5.16). dan
ahli lain menyatakan bahwa :
“Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan
apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, di mana dilakukan, oleh siapa
dan kapan dilakukan. Kegiatan-kegiatan seperti yang telah disebutkan dimuka
harus direncanakan oleh kkepala sekolah, hasilnya berupa rencana tahunan
sekolah yang akan berlaku padatahun ajaran berikutnya. Rencana tahunan tersebut
kemudian dijabarkan ke dalam program tahunan sekolah yang biasanya dibagi ke
dalam dua program semester” (Daryanto, 2005 : 82)
Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu proses atau
kegiatan pengambilan keputusan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukan,
oleh siapa dan kapan dilakukan dalam
pencapaian tujuan yang dikehendaki.
Fungsi
perencanaan mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan program kerja untuk
melaksankan strategi pencapaian tujuan pendidikan. Menurut PPRI No. 19 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Sekolah, bahwa Perencanaan program sekolah (Usman,
2010 : 638) meliputi antara lain :
a. Kepala sekolah bersama-sama
stakeholder sekolah membuat visi sekolah.
Sekolah merumuskan dan menetapkan visi serta
mengembang- kannya.
Visi sekolah
1)
Dijadikan
sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
pada masa yang akan datang;
2)
Mamapu
memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepen-tingan;
3)
Dirumuskan
berdasarkan masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan
nasional;
4)
Diputuskan
oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah;
5)
Disosialisasikan
pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingsan;
6)
Ditinjau
dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat.
b. Kepala sekolah bersama
stakeholder sekolah membuat misi sekolah.
Sekolah merumuskan dan menetapkan misi serta
mengembang- kannya.
Misi sekolah
1) Memberikan arah dalam mewujudkan
visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;
2) Merupakan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok
sekolah;
4) Menekankan pada mutu layanan
peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus
yang berkaitan dengan program sekolah;
6) Memberikan keluwesan dan ruang
gerak pengembang-an kegiatan satuan-satuan unit sekolah;
7) Dirumuskan berdasarkan masukan
dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan
oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;
8) Disosialisaikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirunuskan kembali
secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
c. Kepal sekolah bersama-sama
stakeholder sekolah membuat tujuan sekolah.
Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengem-bangkannya.
Tujuan sekolah
1)
Menggambarkan
tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);
2)
Mengacu
pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
3)
Mengacu
pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan
pemerintah;
4)
Mengakomodasi
masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan
diputus- kan oleh rapat dewan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah;
5)
Disosialisasikan
kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.
d. Kepala sekolah bersama-sama
stakeholder sekolah membuat Rencana Kerja Sekolah
Sekolah membuat
1) Rencana kerja jangka menengah
yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan;
2) Rencana kerja tahunan yang
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M)
dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
(a)
Rencana
kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/Madrasah
1)
Disetujui
rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah/Madrasah sdan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
Pada sekolah/Madrasah swasta, rencana kerja ini disahkan berllakunya oleh
penyelenggara sekolah/Madrasah;
2)
Dituangkan
dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
(b)
Rencana
kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan
pendidik dan pertimbangan komite sekolah/Madrasah.
(c)
Rencana
kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/Madrasah yang ditunjukkan
dengan kemadirian, kemitraan, keterbukaan, dan akutabiltas.
(d)
Rencana
kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai;
1)
Kesiswaan,
2)
Kurikulum
dan kegiatan pembelajaran,
3)
Pendidik
dan tenaga kependidikan serta pengembangannya,
4)
Sarana
dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah,
5)
Peran
serta masyarakta dan kemitraan, dan
6)
Rencana-rencan
kerja lain yang mengarah pada peningkatan dan pengembangan mutu.
2.
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
adalah “Menentukan, mengelompokkan dan mengatur berbagai kegiatan yang dianggap
perlu untuk mencapai tujuan”. (Handayaningrat, 2002 : 5.15-5.16). dan ahli lain
mendifinisi-kan pengorganisasian adalah :
Kepala
sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatan-kegiatan sekolah
untuk mencapai tujuan sekolah dapat berjalan dengan lancar. Kepala sekolah
perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru yang menjadi anak
buahnya. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pengorganisasian kiranya
kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai. (Daryanto,
2005 : 83)
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses pembagian kerja untuk
melaksanakan rencana dan menetapkan hubungan antara pimpinan dan bawahannya
untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Pengorganisasian mencakup kegiatan
pembagian kerja yang jelas dan baik, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
yang berwujud sebagai suatu badan pengelolaan yang integral, dan memiliki
fungsi :
a. Mengidentifikasi serta
penggolongan jenis-jenis tugas dan tanggung jawab.
b. Menentukan, mendistribusikan
tugas dan tanggung jawab.
c. Merumuskan aturan-aturan dan
hasil kerja.
Dalam pengorganisasian dibutuhkan seorang pemimpin
yang memahami bawahannya, agar dalam pelimpahan pekerjaan terhadap bawahan
dapat sesuai dengan bidangnya. Menurut PPRI No. 19 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Sekolah, bahwa Kepemimpinan Sekolah (Usman, 2010 : 653) adalah sebagai
berikut :
a.
Kepala
Sekolah SMP/MTs/SMPLB dibantu minimal satu orang wakil kepala sekolah.
b.
Kepala
dan wakil kepala sekolah/Madrasah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkannya
dalam melaksanakan tugaskeprofesionalan sesuai dengan Standar Pengelolaan
Satuan Pendidikan
c.
Kepala
sekolah :
1)
Menjabarkan
visi ke dalam target mutu;
2)
Merumuskan
tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
3)
Menganalisis
tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan Sekolah/Madrasah;
4)
Membuat
rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan
mutu;
5)
Bertanggung
jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;
6)
Melibatkan
guru, komite sekolah dlam pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah. Dalam
hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan
penyelenggara sekolah/madrasah;
7)
Berkomunikasi
untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan
masyarakat;
8)
Menjaga
dan meningkatkan motivasi kerja dan tenaga kependidikan dengan menggunakan
sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sanksi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;
9)
Menciptakan
lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
10) Bertanggung jawab atas
perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum;
11) Melaksanakan dan merumuskan
program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan
kinerja sekolah/madrasah;
12) Meningkatkan mutu pendidikan;
13) Memberi teladan dan menjaga nama
baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaanyang diberikan
kepadanya;
14) Memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasi dengan baik
dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
15) Membantu membina, dan
memepertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program pembelajaran yang
kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional para
guru dan tenaga kependidikan;
16) Menjamin manajemen organisasi dan
pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman, sehat, efisien dan efektif;
17) Menjalin kerja sama dengan orang
tua peserta didik dan masyarakat, dan komite sekolah/madrasah menanggapi
kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat;
18) Memberi contoh/teladan/tindakan
yang bertanggung jawab.
d.
Kepala
sekolah/madrasah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada
wakil kepala sekolah/madrasah sesuai dengan bidangnya.
3.
Fungsi
Pelaksanaan (Actuating)
Pergerakan/pelaksanaan
adalah “Usaha agar semua anggota kelompok mau melakasnakan tugas demi
tercapainya tujuan dengan kesadarannya dan berpedoman pada perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing)”. (Handayaningrat, 2002 :
5.15-5.16). dan ahli lain mendifinisikan pelaksanaan (Actuating) adalah : “Usaha untuk menjadikan keseluruhan anggota
untuk ikut bertekad dan berupaya dalam
rangka mewujudkan tujuan kelompok”. (Ramli, 2002 : 173)
Dari
difinisi di atas dapat dismpulkan bahwa pelaksanaan adalah suatu usaha agar
semua anggota bertekad dan berupaya melaksanakan tugas/pekerjaannya dengan
kesadarannya sendiri untuk mencapai tujuan bersama/kelompok sesuai dengan
perencanaan dan peng-organisasian.
Kegiatan
pelaksanaan rencana kerja sekolah menurut PPRI No. 19 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Sekolah/Madrasah (Usman, 2010 : 641) adalah sebagai berikut :
Kepala
sekolah/madrasah bersama-sama stakeholder sekolah/ madrasah membuat pedoman
sekolah
(a) Sekolah/madrasah membuat dan
memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang
mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
(b) Perumusan pedoman
sekolah/madrasah:
1) Mempertimbangkan visi, misi, dan
tujuan sekolah/ madrasah;
2) Ditinjau dan dirumuskan kembali
secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat.
(c) Pedoman pengelolaan
sekolah/madrasah meliputi:
1) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP);
2) Kalender pendidikan/akademik;
3) Struktur organisasi
sekolah/madrasah;
4) Pembagian tugas diantara guru;
5) Pembagian tigas diantara tenaga
kependidikan;
6) Peraturan akademik;
7) Tata tertib sekolah/madrasah;
8) Kode etik sekolah/madrasah;
9) Biaya operasional
sekoah/madrasah.
(d) Pedoman sekolah/madrasah
berfungsi sebagai petunjuk pelak-sanaan operasional.
(e) Pedoman pengelolaan KTSP,
kalender pendidikan, dan pemba-gian tugas pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya dievaluasi sesuai kebutuah.
b. Struktur Organisasi
sekolah/madrasah
1) Struktur organisasi
sekolah/madrasah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang
diuraikan secara jelas dan transparan;
2) Semua pimpinan, tenaga pendidik,
dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi
sekolah/madrasah.
3) Pedoman yang mengatur tentang
struktur organisasi sekolah/ madrasah:
a) Memasukkan unsur staf
administrasi dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk
menyelenggarakan admi-nistarsi secara optimal;
b) Dievaluasi secara bedrkala untuk
melihat efektivitas meka-nisme kerja pengelolaan sekolah;
c) Diputuskan oleh kepala
sekolah/madrasah dengan mem-pertimbangkan pendapat dari komite sekolah/
madrasah.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Sekolah/Madrasah
(a) Kegiatan sekolah/madrasah:
1) Dilaksanakan berdasarkan rencana
kerja tahunan.
2) Dilaksanakan oleh penanggung
jawab kegiatan yang dida-sarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.
(b) Pelaksanaan kegiotan
sekolah/madrasah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu
mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
(c) Kepala sekolah/madrasah
mempertanggungjawabkan pelak-sanaan pengelolaan bidang akdemik pada rapat dewan
pendidik dan bidang nonakademik pada rapat komite sekolah/madrasah dalam bentuk
laporan pada akhir tahun ajaran yang disampai-kan sebelum penyusunan rencana
kerja tahunan berikutnya.
d. Bidang Kesiswaan
Sekolah/madrasah
menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik yang meliputi:
1)
Kreteria
calon peserta didik.
2)
Penerimaan
peserta didik sekolah/madrasah dilakukan seca-ra obyektif, transparan, dan
akuntabel, tanpa diskriminasi atas pertimbangan gender, agama, atnis, status
sosial, kemampuan ekonomi, serta sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah.
3)
Orientasi
peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa
kekerasan dengan pengawa-san guru.
e. Bidang Kurikulum dan Kegiatan
Pembelajaran
1) Sekolah/madrasah menyusun
Kurikulum (KTSP) dengan mem-perhatikan standar kompetensi lulusan, standar isi,
dan pera-turan pelaksanaannya.
2) Kalender pendidikan
a) Sekolah/madrasah menyusun
kalender pendidikan/aka-demik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
b) Penyusunan kalender
pendidikan/akademik : a) didasarkan pada standar isi, 2) berisi mengenai
pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan, dan c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik
dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
c) Sekolah/madrasah menyusun jadwal
penyusunan KTSP.
d) Sekol;ah/madrasah menyusun mata
pelajaran yang dijad-walkan pada semester gasal, dan semester genap.
3) Program pembelajaran
a) Sekolah/madrasah menjamin mutu
kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan
tambahan yang dipilihnya.
b) Kegiatan pembelajaran didasarkan
pada Standar Kompe-tensi Lulusan, Standar isi, dan peraturan pelaksanaannya,
serta Standar Proses dan Standar Penilai-an.
c) Mutu pembelajaran
sekolah/madrasah dikembangkan.
d) Setiap guru bertanggung jawab
terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
yang diampunya.
e) Kepala sekolah/madrasah
bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan pemerintah.
f. Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
1) Sekolah/madrasah menyusun program
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
2) Program pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan :
a) Disusun dengan memperhatikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
b) Dikembangkan sesuai kondisi
sekolah/madrasah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan
tenaga, menetukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap
pendidik dan tenaga kependidikan serta mene-rapkannya secara profesional, adil,
dan terbuka.
3) Pengangkatan pendidik dan tenaga
kependidikan dilaksanakan oleh penyelenggara sekolah/madrasah.
g. Bidang Sarana dan Prasarana.
1) Sekolah/madrasah menetapkan
kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana.
2) Seluruh program sarana dan
prasarana disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik.
3) Pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah.
4) Pengelolaan laboratorium
dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dileng-kapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang
dapat menimbulkan kerusakan.
5) Pengelolaan fasilitas fisik untuk
kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.
h. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1) Sekolah/madrasah menyusun pedoman
pengelolaan biaya investasi dan operasional yang pengacu pada Standar
Pembia-yaan.
2) Pedoman pengelolaan biaya
investasi dan operasional sekolah/ madrasah mengatur;
a) Sumber pemasukan, pengeluaran,
dan jumlah dana yang dikelola;
b) Penyusunan dan pencairan
anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi dan operasional;
c) Kewenangan dan tanggung jawab
kepala sekolah/madrasah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan
peruntukannya;
d) Pembukuan semua penerimaan dan
pengeluaran serta penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah/madrasah,
dan institusi atasnya.
3) Pedoman pengelolaan biaya
investasi dan operasional disosiali-sasikan kepada seluruh warga
sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan
dan akuntabel.
i.
Budaya
dan Lingkungan Sekolah/Madrasah
1) Sekolah/madrasah menciptakan
suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang
efisien dalam prosedur pelaksanaan.
2) Sekolah/madrasah menetapkan kode
etik warga sekolah/ ma-drasah.
3) Kode etik sekolah/madrasah
ditanamkan kepada seluruh warga sekolah/madrasah untuk menegakkan etika
sekolah/madrasah.
4) Sekolah/madrsasah perlu memilki
program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga
sekolah/ madrasah.
5) Kode etik sekolah/madrasah
diputuskan oleh rapat dewan pen-didik dan ditetapkan oleh kepala
sekolah/madrsah.
j.
Peran
serta Masyarakat dan Kemitraan sekolah/Madrasah
1) Sekolahmadrasah melibatkan warga
dan masyarakat pendu-kung sekolah/madrasah dalam mengelola pendidikan.
2) Warga sekolah/madrasah dilibatkan
dalam pengelolaan akade-mik.
3) Masyarakat pendukung
sekolah/madrasah dilibatkan dalam pengelolaan nonakademik.
4) Keterlibatan peranserta warga
sekolah/madrasah dan masyara-kat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan
tertentu yang ditetapkan.
5) Setiap sekolah/madrasah menjalin
kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan.
6) Kemitraan sekolah/madrasah
dilakukan dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah
7) Sistem kemitraan sekolah/madrasah
ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis.
4.
Pengawasan (Controlling)
Geoge
Terry menyatakan bahwa pengawasan adalah “Proses penentuan apa yang harus
diselesaikan, yaitu pelaksanaan, penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan
tindakan koreksi agar pelaksanaan sesuai dengan rencana dan standar”.
(Handayaningrat, 2002 :5.17). Dan ahli mendifinisikan pengawasan adalah
“Tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja
sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainnya yang
telah ditetapkan”. (Daryanto, 2005 :83).
Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha
penilaian atau pengkoreksian agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja
sesuai dengan rencana/program kerja. Pengawasan memiliki fungsi anatara lain :
a. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan
dari program kerja yang telah ditetapkan.
b. Memperoleh umpan balik tentang
hasil pelaksanaan program kerja.
c. Pelaksanaan pengawasan
dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung.
Kegiatan
pengawasan dan evaluasi menurut PPRI No. 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Sekolah/Madrasah (Usman, 2010 : 641) adalah sebagai berikut :
a. Program Pengawasan
1) Sekolah/madrasah menyusun program
pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang
didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan.
2) Program pengawasan
disosialisasikan keseluruh pendidik dan tenaga kependidikan
3) Guru melaporkan hasil evaluasi
dan penilaian sekurang- kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada
kepala sekolah/madrasah dan orang tua wali peserta didik.
4) Tenaga kependidkan melaporkan
pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir
semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah. Kepala sekolah/
madrasah, secara terus-menerus melakukan pengawasan pelak-sanaan tugas tenaga
kependidikan.
5) Kepala sekolah melaporkan hasil
evaluasi kepada komite sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.setiap pihak yang
menerima laporan hasil pengawasan menidaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut
dalam rangka meningkatkan mutu sekolah/madrasah, ternasuk memberikan sanksi
atas penyim-pangan yang ditemukan.
6) Sekolah/madrasah
mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan
pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja
sekolah/madrasah, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara
kese-luruhan.
b. Evaluasi Diri
1) Sekolah/madrasah melakukan
evaluasi diri terhadap kinerja sekolah/madrasah.
2) Sekolah/madrasah menetapkan
prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakuan perbaikan
dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
3) Sekoah/madrasah melaksanakan:
a) Evaluasi proses pembelajaran
secara periodik, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, pada akhir
semester;
b) Evaluasi program kerja tahunan
secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, pada akhir tahun
anggaran sekolah/madrasah.
c. Evaluasi dan Pengembangan KTSP
Proses evaluasi dan pengembangan
KTSP dilaksanakan secara :
1) Komprehensif dan fleksibel dalam
mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;
2) Berkala untuk merespon perubahan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan
maupun perubahan sosial;
3) Menyeluruh dengan melibatkan
berbagai pihak meliputi dewan pendidik, komite sekolah/madrasah, pemakai
lulusan, dan alumni.
d. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
1) Evaluasi pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir
semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kepen-didikan.
2) Evaluasi pendayagunaan pendidik
dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan denga keahlian,
keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pelaksanaan tugas.
3) Evaluasi kinerja pendidki harus
memeperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik.
e. Akreditasi Sekolah/Madrasah
1) Sekolah/madrasah menyiapkan
bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Sekolah/madrasah meningkatkan
status akreditasi dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki
legi-timasi.
3) Sekolah/madrasah harus terus
meningkatkan kualitas kelem-bagaannya secara holistik dengan menindaklanjuti
saran-saran hasil akreditasi.
2.
Kinerja Guru
a.
Pengertian
Kinerja Guru
Menurut
pendapat Djoko Prakoso, dan I Ketut Murtika, (1987: 233).menyatakan bahwa
“Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang calon/ Pegawai Negeri
Sipil dalam melaksanakan tugasnya.” sedangkan menurut Musanef (1984 : 287).
“Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya”. Dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor : 10 tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil dikatakan bahwa Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai
oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya. (Soetopo, 1982 : 319).
Dari
ketiga kutipan di atas, maka yang dimaksud dengan Kinerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya, yang secara kwalitas dinyatakan dengan angka yang
tertuang dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(DP3).
b.
Aspek-aspek
Kinerja
Menurut
Djoko Prakoso, dan I Ketut Murtika, (1987 : 233). menyatakan bahwa “
Aspek-aspek yang mempengaruhi Kinerja adalah a). Kecakapan, b). Keterampilan,
c). Pengalaman, d). Kesungguhan dan e). Kesehatan”.
a. Kecakapan
Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan mempunyai kecakapan dan menguasai bidang tugas
dan bidang lain yang ada hubungannya dengan itu.
b. Keterampilan
Pegawai
Negeri Sipil itu mempunyai keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.
c. Pengalaman
Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan memiliki pengalaman dalam bidang tugasnya maupun bidang yang
lain.
d. Kesungguhan
Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya selalu bersungguh-sungguh.
e. Kesehatan
Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan memiliki jasmani dan rohani yang sehat untuk melaksanakan
tugasnya.
Sedangkan
menurut Musanef (1984 : 209) menyatakan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi
Kinerja antara lain yaitu kecakapan di bidang tugas, keterampilan di bidang
tugas, pengalaman di bidang tugas, bersungguh-sungguh melaksanakan tugas,
kesegaran jasmani dan rohani, melaksanakan tugas secara berdayaguna dan
berhasil guna dan hasil kerja melebihi yang ditentukan.
Dari
pendapat ahli tersebut di atas maka aspek-aspek kinerja guru dipengaruhi oleh
kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan kesehatan dari guru-guru
tersebut. Apabila aspek-aspek yang mempengaruhi itu dapat ditingkatkan lebih
baik pada diri guru, maka kinerja guru akan dapat meningkat, sehingga pada
gilirannya tujuan pendidikan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.
c.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja
Menurut
Hadari Nawawi, kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
berkenaan dengan metode/cara kerja, alat-alat keterampilan/ keahlian personal
yang menjalankan pekerjaan itu. (Nawawi, 1981 : 121). Pendapat lain menyatakan
faktor-faktor kinerja dipengaruhi antara lain : 1. Keamanan, 2. Kebutuhan
sosial, 3. Kebutuhan akan harga diri dan, 4. Ekonomi. (Allan, 1991 : 70)
a. Keamanan
Merasa mendapat perlindungan
terhadap ancaman dari luar pihak yang nyata maupun hayalan dalam lingkungan
kerjanya maupun lingkungan tempat tinggalnya.
b. Kebutuhan sosial
Manusia perlu berinteraksi dengan
manusia lain dan membina hubungan yang berarti mereka butuh persahabatan.
c. Kebutuhan akan harga diri
Merasa bangga menjadi anggota
kelompok yang mereka anggap bergengsi, menyenangkan sehingga dapat
berpartisipasi aktif yang akan meningkatkan motivasi kerja.
d. Ekonomi
Kelompok
kerja yang bersifat konsultatif adalah salah satu contoh penggunaan kelompok
yang berdasakan kebutuhan ekonomi.
Sedangkan
menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto dikatakan bahwa ada dua faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja seorang guru antara lain : 1. Faktor pribadi guru/
tenaga kependidikan itu sendiri, (2) Situasi sekolah yang bersangkutan.
(Soetopo,1982: 265).
a. Faktor pribadi guru/ tenaga
kependidikan itu sendiri seperi :
- Situasi keuangan
- Kesehatan jasmani
- Status social
b. Situasi sekolah yang bersangkutan
antara lain :
- Kurang terlatih dalam menyeleksi
dan mempergunakan bahan dan sumber pengajaran yang tersedia.
- Kurang pengetahuan dan kecakapan
dalam menggunakan dan metode pengajaran
- Kurangnya pengetahuan dan
kecakapan dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar anak.
- Adanya administrasi personal yang
kurang baik.
- Sikap Kepala Sekolah yang kurang
demokratis dan situasi sekolah yang kurang menyenangkan.
Dari
kutipan-kutipan di atas dapat dikatakan, bahwa turunnya semangat dan kegairahan
kerja seorang guru dalam menjalankan tugasnya, akan mengakibatkan turunnya
produktifitas kerja, sehingga pada gilirannya kinerja yang dicapai oleh guru
tersebut juga menurun.
d.
Ciri-ciri
kinerja yang rendah
Setiap
pimpinan akan selalu berusaha agar kinerja karyawan selalu dapat ditingkatkan.
Untuk dapat meningkatkan kinerjanya lebih tinggi lagi, maka sebagai seorang pimpinan
perlu meningkatkan semangat dan kegairahan kerja dari stafnya. Oleh karena
itulah sudah selayaknya, apabila setiap Pemimpin berusaha agar karyawan yang
berada di sekolahnya mempunyai moral kerja yang tinggi. Menurut Alex S.
Nitiseminto, mengatakan bahwa, semangat kerja dan kegairahan kerja yang tinggi,
dapat meningkatkan moral kerja yang tinggi pula, sehingga pada akhirnya kinerja
sorang guru dapat meningkat. (Nitiseminto, 1984 : 160).
Salah
satu ciri sekolah yang baik adalah apabila para stafnya di sekolah itu
menpunyai moral kerja yang tinggi, mereka merasa bahagia dengan pekerjaannya,
menikmati tugas yang dipundaknya, mereka sangat gembira terhadap kemajuan yang
dicapai oleh dirinya dalam tugasnya sebagai pengajar dan sangat bangga melihat
kemajuan yang dicapai oleh murid-muridnya.
Sedangkan
menurut Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru (1979 : 195) ciri-ciri itu antara
lain : (a) Suka Melamun dan bermalas-malasan, (b) Suka menganggur, (c) Sering
meninggalkan tugas, (d) Sering absen, (e) Selalu cekcok dengan orang lain, (f)
apatis terhadap tugas, dan (g) Selalu terlambat.
e.
Upaya-upaya
pemimpin dalam menumbuhkan kinerja pegawai
Menurut
teori Frederich Heraberg seorang pemimpin yang akan memberikan motivasi kepada
bawahannya, harus memahami beberapa hal yang mendorong seseorang dapat bekerja
dengan baik yaitu :
a) Keberhasilan Pelaksanaan
Agar
seorang bawahan dapat berhasil dengan baik dalam menjalankan pekerjaannya, maka
pemimpin harus mempelajari bawahan dan pekerjaannya dengan memberi kesempatan kepada
bawahan untuk mengembangkan inisiatif mereka dalam menjalankan pekerjaannya.
b) Pengakuan
Seorang
pemimpin harus memberikan pengakuan keberhasilan yang dicapai bawahan dalam
mendapat pekerjaannya. Pengakuan ini dapat dinyatakan secara lisan, memberikan
tanda penghargaan, hadiah, kenaikan pangkat dan lain-lain. Akan lebih baik
apabila pengakuan ini diberikan di hadapan bawahannya yang lain.
c) Pekerjaan itu sendiri
Seorang
pemimpin harus meningkatkan kemampuan guru, mencegah timbulnya perasaan bosan
atau jenuh dari guru dalam melakukan
pekerjaannya, memberikan suatu pekerjaan yang sesuai dan pantas bagi setiap
guru, melakukan pembagian kerja yang efektif dan lain-lain.
d) Pengembangan
Seorang
pemimpin yang menghendaki bawahannya mencapai hasil yang baik dalam menjalankan
pekerjaannya harus memberikan kesempatan kepada bawahannya yang dianggap mampu
untuk mengembangkan atau meningkatkan pekerjaannya misalnya dengan mengirim
mereka untuk mengikuti pendidikan dan latihan yang tinggi.
Apabila
dikaitkan dengan teori di atas maka Kepala Sekolah selaku pemimpin pendidikan
dalam meningkatkan motivasi kerja guru di sekolah, ia harus memberikan
kesempatan kepada guru untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan
pekerjaannya selaku pendidik dan pengajar di sekolah. Memberi kesempatan kepada
guru yang dipimpinnya untuk mengembangkan inisiatif-inisiatifnya agar ia tumbuh
dalam jabatannya memberikan pengakuan dan penghargaan atas keberhasilan yang
dicapai guru tersebut dalam menjalankan pekerjaannya.
3.
Hubungan Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi manajemen yang di
maksudkan adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengawasan
dan evaluasi. Sedangkan kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya .Oleh karena itu
kepala sekolah selaku manajer di sekolah harus melaksanakan fungsi manajemen
tersebut dengan sebaik dan semaksimal mungkin untuk meningkatkan dan memotivasi
guru-guru agar kinerja guru semakin meningkat sehingga tujuan dari semua
program sekolah tercapai dengan baik sehingga tujuan pendidikan itu tercapai.
Kepala sekolah selaku manajer di sekolah sanagat berperan di dalam meningkatkan
kinerja para guru, oleh sebap itu kepala sekolah harus benar-benar menguasai
dan menjalankan fungsi manajemen tersebut demi tercapainya tujuan pendidikan.
Dari
uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa antara pelaksanaan fungsi
manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru mempunyai hubungan yang erat, oleh
karena itu Kepala sekolah hendaknya menciptakan suasana yang kreatif,
kekeluargaan dengan para guru sebagai perwujudan dari pola kepemimpinan yang
demokratis serta merupakan wujud nyata dari kepemimpinannya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun
beberapa hasil penelitian yang relevan, yaitu diantaranya :
1. Asri, Tahun 2011 : “Hubungan supervisi kepala sekolah dengan profesionalisme guru di SMPN 1 Kayangan tahun pelajaran 2010/2011”.
Hasil analisis data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan
supervisi kepala sekolah dengan profesionalisme guru di SMPN 1 Kayangan tahun
pelajaran 2010/2011” yakni hasil
penelitian ini lebih besar dari nilai r dalam tabel yakni (0,446 >
0,388), pada taraf signifikansi 5 %
sehingga hasil penelitian ini dapat dinyatakan “Signifikan”. maka Hiopotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis
nol (Ho) ditolak.
Kesimpulan yang
diperoleh dai hasil analisis data adalah : Ada Hubungan supervisi kepala
sekolah dengan profesionalisme guru di SMPN 1 Kayangan tahun pelajaran
2010/2011.
2. Subhan Rosyadi, Tahun 2010 : “Hubungan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan kelancaran proses belajar siswa di SMP NW Gelanggang Kecamatan Sakra Timur Tahun Pelajaran 2009/2010”.
Hasil analisis data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan
penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan kelancaran proses belajar
siswa di SMP NW Gelanggang Kecamatan Sakra Timur Tahun Pelajaran 2009/2010” yakni rxy hasil penelitian ini lebih
besar dari nilai rxy dalam tabel yakni (0,771 > 0,213) dengan N=22
orang pada taraf signifikansi 5 % sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima
dan hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hasil penelitian ini dapat dinyatakan “Signifikan”.
Kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah : Ada Hubungan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS)
dengan kelancaran proses belajar siswa di SMP NW Gelanggang Kecamatan Sakra
Timur Tahun Pelajaran 2009/2010.
C. Kerangka Berpikir
Menurut
pendapat Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian,
atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Suharsimi, 2006), Sedangkan Sugiyono menyatakan bahwa “Variabel
adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati” (Sugiyono, 2010).
Variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang
dipengaruhi. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel
bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel
tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y).
Dari
uraian para ahli di atas dalam penelitian ini dapat diambil dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebasnya yaitu: Pelaksanaan
fungsi manajemen kepala sekolah, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya
yaitu: kinerja guru.
D. Hipotesis Penelitian
Dalam buku Metodologi
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D dijelaskan bahwa: “Hipotesis
penelitian adalah jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik” (Sugiyono, 2010 : 64). Sedangkan dalam buku Prosedur
Penelitian dinyatakan bahwa: “Hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu “Hypo” yang artinya di bawah dan “Thesa” yang artinya kebenaran jadi
hipotesis adalah kebenaran yang masih perlu diuji (Suharsimi, 2006 : 71).
Berdasarkan kedua
pendapat di atas, maka yang dimaksud hipotesis dalam penelitian ini adalah
dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang harus diuji kebenarannya
melalui kegiatan penelitian.
Adapun hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yakni: “Ada Hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012”.
BAB III
45METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam
buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa “Rancangan pada dasarnya merupakan
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang
dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu
sendiri maupun orang lain terhadap penelitian, dan bertujuan memberikan
pertanggung-jawaban terhadap langkah yang diambil” (Sugiyono, 2010 : 83).
Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yakni Variabel X disebut variabel bebas (Indipendent Variabel) adalah fungsi
manajemen kepala sekolah dan variabel Y disebut variabel teriakat (Dependent Variabel) adalah kinerja
guru. Sehubungan dengan penelitian ini maka secara konseptual rancangan
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator
1. Perencanaan Program Sekolah
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah
3. Kepemimpinan Sekolah
4. Pengawasan dan Evaluasi
|
Angket
|
Kinerja guru
|
Fungsi Manajemen kepala sekolah
|
Analisis Data
Product
Moment
|
Dokumen
|
Data
Kinerja Guru
|
Data
Pelaksanaan Funfsi
Manajemen Kepala Sekolah
|
Kesimpulan
|
Indikator
Nilai DP3
|
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Menurut
beberapa pendapat para ahli menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian” (Suharsimi, 2006 : 130), sedangkan ahli lain menyatakan
bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010 :80).
Berdasarkan
kedua pendapat di atas maka yang dimaksud dengan populasi adalah kesluruhan
obyek dan subyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah :
a. Populasi subyek yaitu jumlah
individu yang dijadikan subyek penelitian yang
terdiri dari seluruh guru di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012 yang
berjumlah 54 orang.
b. Adapun yang menjadi obyek dalam
penelitian ini yaitu fungsi manajemen
kepala sekolah yang meliputi indikator : (1)
Perencanaan Program Sekolah, (2) Pelaksanaan Rencana Kerja, (3) Kepemimpinan
Sekolah, (4) Pengawasan dan Eavaluasi, sedangkan kinerja guru terbatas
pada nilai DP3 guru.
2. Sampel Penelitian
Dalam buku Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik dinyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang akan diteliti” (Suharsimi, 2006 : 131). Ahli lain
menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2010 :
81).
Karena populasinya
relatif sedikit, maka seluruh populasi dijadikan sampel sehingga penelitian ini
dinamakan studi populasi.
C. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam suatu
kegiatan penelitian, maka diperlukan alat pengumpul data. Alat pengumpul data
disebut instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang
digunakan untuk mendapatkan data tentang hubungan pelaksanaan fungsi manajemen
kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2011/2012.
Tahapan yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian adalah :
1. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian
2. Instrumen/angket yang dibuat
berupa pernyataan-pernyataan yang disusun sesuai aspek dan indikator dari
masing-masing variabel.
3. Angket ini terdiri dari 20 item
pertanyaan dengan 3 option jawaban
yakni; apabila subyek memilih jawaban Ya diberikan skor 3, Kadang-kadang
diberikan skor 2 dan Tidak diberikan skor 1, (Sugiyono, 2010 : 93). maka
variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi dimensi/indikator. Kemudian
indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Adapun angket penelitian ini sebagaimana
terlampir.
4. Skor maksimal adalah skor
tertinggi dikalikan jumlah item yakni 60 dan skor minimal adalah skor terendah
dikalikan jumlah item yakni 20.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Dalam
buku Pengantar Metodologi Risearch dijelaskan bahwa : “Dalam setiap penelitian
baik bersifat rahasia (tertutup) untuk kalangan yang sangat terbatas ataupun
yang bersifat umum dipublikasikan, selalu digunakan metode dan alat pengumpulan
data yang tersusun dengan baik serta disesuaikan dengan tujuan penelitian
(Suharsimi, 2006 : 147). Adapun metode-metode yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini adalah metode sebagai berikut
:
1. Metode Angket
a. Pengertian angket
Angket
adalah “Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui” (Suharsimi, 2006 : 158). Pendapat lain mengatakan: “Angket adalah
suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan suatu daftar pertanyaan
tertulis kepada sejumlah individu, dan individu yang diberikan daftar
pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula”
(Sugiyono, 2010 : 92).
Dari kedua
pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan metode angket dalam penelitian ini
adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan serangkaian
pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu
/ responden, dan individu yang diberikan serangkaian pertanyaan tersebut
diminta untuk menjawabnya secara tertulis pula. Dalam penelitian ini metode
angket dipergunakan untuk mendapatkan data tentang Hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012.
b. Jenis angket
Menurut Winarno Surakhmad (1990 :
110) membagi jenis angket sebagai berikut:
1)
Dilihat
dari cara mengjawab
a) Angket terbuka, yaitu memberikan
kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b) Angket tertutup, angket/koesioner
yang telah disediakan jawabannya, responden tinggal memilih opsi yang
ditawarkan.
Berdasarkan
jenis angket di atas, maka jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup karena responden tinggal memilih salah satu alternatif
jawaban angket yang telah disediakan.
2) Dilihat
dari jawaban yang diberikan
a) Angket/kuesioner langsung, yaitu
responden menjawab pertanyaan tentang dirinya.
b) Angket/kuesioner tidak langsung,
yaitu jika responden menjawab pertanyaan tentang orang lain
3)
Dilihat
dari bentuknya
1) Angket/kuisioner pilihan
ganda, yaitu angket/kuesioner yang sudah disediakan alternatif jawaban,
responden tinggal memilih jawaban yang dianggap tepat (bentuk ini sama dengan
angket tertutup), 2) Angket/kuesioner isian, yaitu angket/kuesioner yang
memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan dengan
kalimatnya sendiri (sama dengan angket terbuka), 3) Check List, yaitu sebuah
daftar pertanyaan, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check list ( √ )
pada kolom yang sesuai dan 4) Rating Scale (skala bertingkat), yaitu beberapa
pertanyaan-pertanyaan yang diikuti dengan kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,
misalnya mulai dari setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sebagainya
(Suharsimi, 2006 : 141).
c. Keuntungan dan kelemahan angket
Dalam
buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa : Keuntungan menggunakan metode angket adalah sebagai berikut : (a)
dalam waktu singkat (serentak) dapat diperoleh data yang relatif banyak, (b)
menghembat tenaga, waktu dan biaya, jidak dibandingkan dengan metode wawancara,
(c) dalam mengisi angket responden dapat memilih waktu senggangnya, sehingga tidak terlalu
terganggu bila dibangdingkan dengan wawancara, (d) secara psikologis responden
tidak merasa terpaksa dan dapat menjawab lebih terbuka dan sebagainya.
Kelemahan dari
metoode angket ini adalah sebagai berikut: (a) dengan adanya bentuk (susunan) pertanyaan
yang sama untuk responden yang sangat
heterogen, maka penafsiran pertanyaan berbeda-beda sesuai dengan latar belakang
sosial pendidikan dan sebagainya, (b) hanya dapat diterapkan bagi responden
yang bisa baca tulis, tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta
huruf, (c) apabila responden tidak dapat memahami pertanyaan/tidak dapat
menjawab, akan terjadi kemacetan dan
mugkin responden tidak dapat menjawab seluruh angket, (d) jawaban terhadap angket
dapat diisikan oleh orang lain, jika peneliti tidak dapat mengontrol waktu
responden mengisi angket dan (e) sangat sulit untuk menyusun
pertanyaa-pertanyaan secara tepat dengan menggunakan bahasa yang jelas sesuai
dengan karakteristik responden (Sugiyono, 2010 : 97).
Sehubungan
dengan penelitian ini, angket/kuisioner yang penulis pergunakan adalah: dilihat
dari cara menjawabnya adalah angket tertutup, dilihat dari jawaban yang
diberikan adalah angket langsung, sedangkan dilihat dari bentuknya, maka angket
yang dipergunakan adalah angket pilihan ganda.
2. Metode Dokumentasi
a. Pengertian Metode Dokumentasi
Dalam
buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa : “Metode dokumentasi adalah suatu
cara untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan segala macam dokumen serta
mengadakan pencatatan yang atis” (Sugiyono, 2010 : 77). Sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa “Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mencari data atau
hal-hal yang berupa catatan transkrip” (Suharsimi, 2006 : 187).
Dari kedua pendapat
diatas, maka yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara untuk
memperoleh data yang dilakukan dengan jalan mencatat keterangan-keterangan yang
terdapat dalam dokumen-dokumen seperti raport, daftar nilai (leger) dan catatan
khusus dari guru yang terkait dengan masalah yang diteliti.
b. Kelebihan Metode Dokumentasi
Adapun kelebihan dari
metode dokumentasi adalah sebagai berikut
:
1)
Mudah mendapatkan, sebab biasanya sudah tersusun dengan
rapi pada tempat tertentu.
2)
Mempunyai nilai tinggi, sebab dokumen termasuk data yang
otentik dari suatu lembaga.
c.
Kelemahan Metode Dokumentasi
1)
Sulit membedakan dokumen palsu atau yang dipalsukan.
2) Sulit menemukan dokumen rahasia.
3)
Sulit memperbaiki dokumen yang rusak.
d. Cara mengatasi Kelemahan Metode
Dokumentasi
1)
Dokumen tersebut perlu dianalisa secara kritis sejauh
mana keasliannya.
2)
Untuk menghindari kepalsuan dokumen tersebut, maka
penulis perlu mengadakan pengecekan kembali terhadap data tersebut.
Sehubungan dengan penelitian ini, metode dokumentasi digunakan sebagai
metode bantu untuk mengetahui tentang jumlah dan nama-nama guru di sekolah.
E. Teknik Analisa Data.
Dalam
suatu penelitian ilmiah sudah tentu melalui proses analisis data untuk
mendapatkan hasil penelitian yang representatif. Dalam memproses data
memerlukan beberapa langkah terutama yang berkaitan dengan masalah subyek dan
obyek penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian
angket maupun pencatatan dokumen. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya
adalah mengolah/menganalisis data dengan analisis statistik. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R & D dijelaskan “Mengolah data berarti menimbang, menyaring,
mengatur dan mengklasifikasi-kannya. Menimbang dan menyaring berarti memilih
dengan hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Mengatur dan mengklasifikasikan data berarti menggolongkan data
tersebut menurut aturan tertentu” (Sugiyono, 2010 : 72).
Metode
analisis data adalah merupakan tata cara yang harus diikuti atau digunakan oleh
peneliti dalam rangka menganalisa data yang sudah dikumpulkan untuk memperoleh
kesimpulan. Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh adalah data tentang hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012,
maka data yang diperoleh adalah data yang didapat dengan menyelidiki kategori,
sifat atau ciri seseorang yang bersifat data kwalitatatif yang akan diolah
menjadi data kuantitatif dalam bentuk angka. Kemudian langkah- langkah
pelaksanaan metode analisis statistik sebagai cara untuk mengolah data/untuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan (data processing,
pengorganisasian data dan penemuan hasil penelitian). Dalam penelitian ini
metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis statistik dengan rumus
koefisien korelasi product moment,
karena peneliti akan mengadakan estimasi yakni dengan menaksir apakah ada hubungan
pelaksanaan fungsi manajemen kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 4
Praya tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun
rumus “Koefisien Korelasi Product Moment”
sebagai berikut :
Keterangan :
(Hadi,
2001 : 295)
Sedangkan
langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisa data pada penelitian ini
sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis nihil (Ho).
2. Membuat tabel kerja
3. Memasukkan data kedalam rumus
4.
Menguji nilai koefisien
korelasi product moment dan
5. Menarik kesimpulan
BAB
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
1.
Hasil Penelitian
a.
Persiapan Penelitian
1)
Persiapan Administrasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka diperlukan
persiapan dalam kegiatan penelitian, yaitu : mengadakan orientasi
pendahuluan mengunjungi tempat penelitian
yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Praya. Tujuan diadakan orientasi pendahuluan ini
agar peneliti dapat mengetahui kondisi umum tentang kepala sekolah, guru, siswa
dan semua stakeholders lainnya dan peneliti dapat mengetahui tanggapan
dari para pihak sekolah. Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a)
Surat Ijin Penelitian dari Rektor IKIP
Mataram melalui Dekan Fakultas ilmu Pendidikan IKIP Mataram Nomor Surat 156/B.02/FIP/IKIP-Mtr/2012.dengan tembusan kepada Yth. Kepala Dinas
Dikpora Kab.Lombok Tengah, Kepala SMA Negeri 4 Praya.
b)
Surat dari BAPPEDA Kabupaten Lombok
Tengah dengan nomor surat 070/136/Bappeda. Untuk mengadakan penelitian 56di SMA Negeri 4 Praya.
2)
Persiapan Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen penelitian bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam
memperoleh data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket untuk mengetahui fungsi
manajemen kepala sekolah dan instrumen dokumentasi untuk mengetahui tentang
hasil kinerja guru berupa yang berupa DP3
guru.
b.
Pelaksanaan Penelitian
1)
Penentuan Subyek Penelitian
Dalam BAB III dijelaskan bahwa subyek
penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru-guru.jumlah guru
45 orang yang di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun nama dan jumlah guru yang mengajar di SMA Negeri 4 Praya tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel
01 : Data jumlah Nama-nama Guru yang dijadikan subyek penelitian di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012
No.
|
Nama
Guru
|
L/P
|
Mata
Pelajaran
|
Ket.
|
1.
|
H.
Supardi,
S.Pd, M.Pd
|
L
|
BK
|
|
2.
|
I Hj.
Sutiningsih, S.Pd
|
P
|
BK
|
|
3.
|
H.
Mohammad
Ispandi, S.Pd
|
L
|
Bhs.Indonesia
|
|
4.
|
Danum, S.Pd
|
L
|
Matematika
|
|
5.
|
Ch Drs. Asroni Husnan
|
L
|
BK
|
|
6.
|
I
I Wire Darme, S.Pd
|
L
|
PKn
|
|
7.
|
Salehudin Mahrif, S.Pd, M.Pd
|
L
|
Bhs.&
Sastra Indo.
|
|
8.
|
S Akhmad Sarjana,
S.Pd
|
L
|
Sejarah
|
|
9.
|
Yeni Winarsih, S.Pd
|
P
|
Geografi
|
|
10.
|
Abdul
Kahfi, S.Pd
|
P
|
Biologi
|
|
11.
|
Ir. Suharsip, M.Pd
|
P
|
Mulok
|
|
12.
|
I. Putu Sutama, S.Pd
|
L
|
Matematika
|
|
13.
|
I Sry
Sumiati, S.Pd
|
P
|
Sosiologi
& Antro
|
|
14.
|
Bangun, S.Pd
|
L
|
Matematika
|
|
15.
|
Abdul Rahman, S.Pd, M.Pd
|
L
|
Eonomi
|
|
16.
|
Ni.
Made Sudarmini, S.Pd
|
P
|
Seni
Budaya
|
|
17.
|
Hidayanto, S.Pd
|
L
|
PKn
|
|
18.
|
Rahmat
Dzakir,
S.P
|
L
|
Fisika
|
|
19.
|
Yakub, S.Pd
|
L
|
Penjaskes
|
|
20.
|
Zaenudin, S.Pd
|
L
|
Fisika
|
|
21.
|
Rodi Hartono, S.pd
|
L
|
Kimia
|
|
22.
|
Rahmayanti , S.E
|
P
|
Ekonomi
|
|
23.
|
Yuniarti Rahmi, S.Sos
|
P
|
Sosiologi
|
|
24.
|
Hamdan, S.Pd.I
|
L
|
PAI
|
|
25.
|
Bq. Salwati, S.Pd.I
|
P
|
PAI
& Bhs.Arab
|
|
26.
|
Deni Yusthina, S.Si
|
P
|
Fisika
|
|
27.
|
Guran Hadi, S.Pd
|
L
|
Penjaskes
|
|
28.
|
Aricha Apriayana, S.Pd
|
P
|
Bhs.Inggris
|
|
29.
|
Nirmala Fajri, S.Pd
|
P
|
Biologi
|
|
30.
|
Ahmad Zaki, S.Pd
|
L
|
Bhs.Indo
& Sastra
|
|
31.
|
Agus Wahyudi, S.Pd
|
L
|
Sejarah
& PKn
|
|
32.
|
Wahyu Aryanto, S.Pd
|
L
|
Bhs.Jerman
|
|
33.
|
Dewi Ratna sartika, S.Pd
|
P
|
KImia
|
|
34.
|
Alimurrahman, S.Pd
|
L
|
Bhs.Inggris
|
|
35.
|
Dra. Bq. Siti Zahara
|
P
|
Bhs.Indonesia
|
|
36.
|
Novi Khassifa, S.Pd
|
P
|
TIK
|
|
37.
|
Hary Prabowo
|
P
|
TIK
|
|
38.
|
Irma Suryani, S. Pd
|
P
|
B.
Inggris
|
|
39.
|
Ahmad Fatoni,S.Pd.
|
P
|
TIK
|
|
40.
|
Fauzan, S.Pd.
|
L
|
Seni
Bud
|
|
41.
|
Aluh Salmiah, S.Pd.
|
L
|
Seni
Bud
|
|
42.
|
H. Narip, S.Pd.
|
L
|
Mulok
|
|
43.
|
Hery Sugianto, S. Pd
|
L
|
Mulok
|
|
44.
|
Bq. Dian Sukmaruni, S.Psi
|
L
|
BK
|
|
45.
|
Bq. Desi Luthfiana S.Pd
|
L
|
Bhs.
Indo
|
|
2) Pelaksanaan Pengumpulan Data
Data tentang Fungsi Manajemen Kepala Sekolah ini didapatkkan melalui angket
yang disebarkan kepada masing-masing guru dan data tentang Kinerja Guru didapatkan melalui dokumen DP3 guru di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun kegiatan pengumpulan
data Fungsi Manajemen Kepala Sekolah dari masing-masing guru melalui metode
angket tersebut dilaksanakan melalui :
a. Pengumpulan Data Pelaksanaan
Fungsi Manajemen Kepala sekolah
1) Penyebaran Angket
Angket
yang dipersiapkan yaitu sebanyak 45 eksemplar sesuai dengan jumlah populasi
(guru) yang menjadi subyek dalam penelitian ini dengan jumlah item pertanyaan
angket masing-masing sebanyak 20 item terlampir.
Penyebaran angket dilaksanakan dari
tanggal 29 Januari
2012 samapai tanggal 4 Februari 2012 yaitu dengan cara mendatangi langsung guru
yang mengajar di SMA Negeri 4 Praya yang dijadikan sebagai subyek dalam
penelitian dan pertanyaan yang terdapat dalam angket dinyatakan dengan tegas
dan mudah dipahami.
2) Penarikan Angket
Penarikan angket penelitian dari
masing-masing guru di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012,
dengan jalan mendatangi kembali guru-guru yang telah diberikan angket
sebelumnya. Kegiatan penarikan angket penelitian dilaksanakan 2 Februari 2012.
3) Pemberian Skor Angket
Langkah selanjutnya setelah menarik angket
dari masing-masing guru di SMA Negeri 4 Praya adalah memberikan skor terhadap
jawaban angket masing-masing guru dengan menggunakan pedoman penskoran yang
telah ditetapkan sebelumnnya yaitu untuk pilihan (A.Ya) diberikan skor 3,
(B.Kadang-kadang) diberikan skor 2 dan (C.Tidak), diberikan skor 1. Dengan
demikian diperoleh skor tertinggi untuk jawaban angket tentang Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
Yaitu 60 dan skor terendah 20 dan dokumen berupa DP3 yang diperoleh dari
masing- masing guru untuk memperoleh data tentang kinerja guru. Adapun tabulasi
jawaban angket tentang Fungsi Manajemen
Kepala Sekolah dan dokumen tentang Kinerja Guru
dari masing-masing guru di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012
(Terlampir).
Tabel
02 : Rekapitulasi data tentang Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
dengan Kinerja Guru SMA Negri 4 Praya.
No
|
Nama
Responden
|
Nilai
|
|
Fungsi
Manajemen
Kepala Sekolah
|
Kinerja
Guru
|
||
1.
|
H.
Supardi,
S.Pd, M.Pd
|
60
|
88.05
|
2.
|
Hj. Sutiningsih, S.Pd
|
56
|
88.57
|
3.
|
H.
Mohammad
Ispandi, S.Pd
|
59
|
86.29
|
4.
|
Danum, S.Pd
|
57
|
87.57
|
5.
|
Drs. Asroni Husnan
|
58
|
86.29
|
6.
|
I
I Wire Darme, S.Pd
|
57
|
87.86
|
7.
|
Salehudin Mahrif, S.Pd, M.Pd
|
60
|
87.57
|
8.
|
S Akhmad Sarjana,
S.Pd
|
57
|
83.43
|
9.
|
Yeni Winarsih, S.Pd
|
58
|
85.86
|
10.
|
Abdul
Kahfi, S.Pd
|
59
|
86.29
|
11.
|
Ir. Suharsip, M.Pd
|
59
|
87
|
12.
|
I. Putu Sutama, S.Pd
|
59
|
83.86
|
13.
|
I Sry
Sumiati, S.Pd
|
58
|
86.56
|
14.
|
Bangun, S.Pd
|
57
|
86.57
|
15.
|
Abdul Rahman, S.Pd, M.Pd
|
58
|
87
|
16.
|
Ni.
Made Sudarmini, S.Pd
|
58
|
83.43
|
17.
|
Hidayanto, S.Pd
|
59
|
82.86
|
18.
|
Rahmat
Dzakir,
S.P
|
58
|
86.43
|
19.
|
Yakub, S.Pd
|
60
|
85
|
20.
|
Zaenudin, S.Pd
|
57
|
86.57
|
21.
|
Rodi Hartono, S.pd
|
59
|
83.86
|
22.
|
Rahmayanti , S.E
|
58
|
83.29
|
23.
|
Yuniarti Rahmi, S.Sos
|
58
|
87.51
|
24.
|
Hamdan, S.Pd.I
|
60
|
82.43
|
25.
|
Bq. Salwati, S.Pd.I
|
58
|
80.86
|
26.
|
Deni Yusthina, S.Si
|
58
|
80.57
|
27.
|
Guran Hadi, S.Pd
|
59
|
80.89
|
28.
|
Aricha Apriayana, S.Pd
|
59
|
80.71
|
29.
|
Nirmala Fajri, S.Pd
|
60
|
81.57
|
30.
|
Ahmad Zaki, S.Pd
|
60
|
79.43
|
31.
|
Agus Wahyudi, S.Pd
|
57
|
79.29
|
32.
|
Wahyu Aryanto, S.Pd
|
57
|
79.43
|
33.
|
Dewi Ratna sartika, S.Pd
|
58
|
81.71
|
34.
|
Alimurrahman, S.Pd
|
58
|
86.56
|
35.
|
Dra. Bq. Siti Zahara
|
58
|
85.56
|
36.
|
Novi Khassifa, S.Pd
|
57
|
85.65
|
37.
|
Hary Prabowo
|
57
|
85.29
|
38.
|
Irma Suryani, S. Pd
|
58
|
85.45
|
39.
|
Ahmad Fatoni,S.Pd.
|
58
|
86.54
|
40.
|
Fauzan, S.Pd.
|
58
|
86.45
|
41.
|
Aluh Salmiah, S.Pd.
|
58
|
85.56
|
42.
|
H. Narip, S.Pd.
|
58
|
85.56
|
43.
|
Hery Sugianto, S. Pd
|
58
|
85.56
|
44.
|
Bq. Dian Sukmaruni, S.Psi
|
58
|
86.56
|
45.
|
Bq. Desi Luthfiana S.Pd
|
58
|
87.65
|
b. Analisis
Data
Dalam menganalisis data berdasarkan
data-data yang dihasilkan dalam penelitian ini, maka ada beberapa langkah yang
harus dilalui antara lain : a. Merumuskan Hipotesis Nihil, b. Menyusun lembar
kerja, c. Memasukkan data kedalam rumus, d. menguji hipotesis dan e. Menarik
kesimpulan.
c. Merumuskan
hipotesis
nihil
Sehubungan dengan analisis data yang
menggunakan analisis statistik, sebagai langkah awal dalam menganalisa data
terlebih dahulu dirumuskan hipotesis nihil
(Ho) yang berbunyi “Tidak ada Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
dengan Kinerja Guru di SMA Negeri 4 Praya tahun Pelajaran 2011/2012”.
d. Membuat Tabel Kerja
Tabel kerja untuk pengolahan data yang
telah dikumpulkan melalui metode angket/kuesioner dan dokumen DP3 guna mengguji
hipotesis tentang Hubungan Fungsi Manajemen
Kepala Sekolah Dengan
Kinerja Guru di SMA Negeri
4 Praya Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Tabel
03 : Tabel kerja untuk mengetahui Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah
Dengan Kinerja Guru
di SMA Negeri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012.
No.
|
Nama Responden
|
X
|
Y
|
x
|
y
|
|
|
Xy
|
1.
|
H. Supardi, S.Pd, M.Pd
|
60
|
88.05
|
2.76
|
30.7
|
7.61
|
942.49
|
84.73
|
2.
|
I Hj. Sutiningsih, S.Pd
|
56
|
88.57
|
-1.24
|
31.22
|
1.53
|
974.68
|
-38.71
|
3.
|
H. Mohammad Ispandi, S.Pd
|
59
|
86.29
|
1.76
|
28.94
|
3.09
|
837.52
|
50.93
|
4.
|
Danum, S.Pd
|
57
|
87.57
|
-0.24
|
30.22
|
0.05
|
913.24
|
-7.25
|
5.
|
Ch Drs. Asroni Husnan
|
58
|
86.29
|
0.76
|
28.94
|
0.57
|
837.52
|
21.99
|
6.
|
I I Wire Darme, S.Pd
|
57
|
87.86
|
-0.24
|
30.51
|
0.05
|
930.86
|
-7.32
|
7.
|
Salehudin Mahrif,
S.Pd, M.Pd
|
60
|
87.57
|
2.76
|
30.22
|
7.61
|
913.24
|
83.40
|
8.
|
S Akhmad Sarjana, S.Pd
|
57
|
83.43
|
-0.24
|
26.08
|
0.05
|
680.16
|
-6.25
|
9.
|
Yeni Winarsih,
S.Pd
|
58
|
85.86
|
0.76
|
28.51
|
0.57
|
812.82
|
21.66
|
10.
|
Abdul Kahfi, S.Pd
|
59
|
86.29
|
1.76
|
28.94
|
3.09
|
837.52
|
50.93
|
11.
|
Ir. Suharsip, M.Pd
|
59
|
87
|
1.76
|
29.65
|
3.09
|
879.12
|
52.18
|
12.
|
I. Putu Sutama, S.Pd
|
59
|
83.86
|
1.76
|
26.51
|
3.09
|
702.78
|
46.65
|
13.
|
I Sry Sumiati, S.Pd
|
58
|
86.56
|
0.76
|
29.21
|
0.57
|
853.22
|
22.19
|
14.
|
Bangun, S.Pd
|
57
|
86.57
|
-0.24
|
29.22
|
0.05
|
853.80
|
-7.01
|
15.
|
Abdul Rahman, S.Pd, M.Pd
|
58
|
87
|
0.76
|
29.65
|
0.57
|
879.12
|
22.53
|
16.
|
Ni. Made Sudarmini, S.Pd
|
58
|
83.43
|
0.76
|
26.08
|
0.57
|
680.16
|
19.82
|
17.
|
Hidayanto, S.Pd
|
59
|
82.86
|
1.76
|
25.51
|
3.09
|
650.76
|
44.89
|
18.
|
Rahmat Dzakir, S.P
|
58
|
86.43
|
0.76
|
29.08
|
0.57
|
845.64
|
22.10
|
19.
|
Yakub, S.Pd
|
60
|
85
|
2.76
|
27.65
|
7.61
|
764.52
|
76.31
|
20.
|
Zaenudin, S.Pd
|
57
|
86.57
|
-0.24
|
29.22
|
0.05
|
853.80
|
-7.01
|
21.
|
Rodi Hartono, S.pd
|
59
|
83.86
|
1.76
|
26.51
|
3.09
|
702.78
|
46.65
|
22.
|
Rahmayanti , S.E
|
58
|
83.29
|
0.76
|
25.94
|
0.57
|
672.88
|
19.71
|
23.
|
Yuniarti Rahmi,
S.Sos
|
58
|
87.51
|
0.76
|
30.16
|
0.57
|
909.62
|
22.92
|
24.
|
Hamdan, S.Pd.I
|
60
|
82.43
|
2.76
|
25.08
|
7.61
|
629.00
|
69.22
|
25.
|
Bq. Salwati, S.Pd.I
|
58
|
80.86
|
0.76
|
23.51
|
0.57
|
552.72
|
17.86
|
26.
|
Deni Yusthina, S.Si
|
58
|
80.57
|
0.76
|
23.22
|
0.57
|
539.16
|
17.64
|
27.
|
Guran Hadi, S.Pd
|
59
|
80.89
|
1.76
|
23.54
|
3.09
|
554.13
|
41.43
|
28.
|
Aricha Apriayana,
S.Pd
|
59
|
80.71
|
1.76
|
23.36
|
3.09
|
545.68
|
41.11
|
29.
|
Nirmala Fajri,
S.Pd
|
60
|
81.57
|
2.76
|
24.22
|
7.61
|
586.60
|
66.84
|
30.
|
Ahmad Zaki, S.Pd
|
60
|
79.43
|
2.76
|
22.08
|
7.61
|
487.52
|
60.94
|
31.
|
Agus Wahyudi, S.Pd
|
57
|
79.29
|
-0.24
|
21.94
|
0.05
|
481.36
|
-5.26
|
32.
|
Wahyu
Aryanto, S.Pd
|
57
|
79.43
|
-0.24
|
22.08
|
0.05
|
487.52
|
-5.29
|
33.
|
Dewi
Ratna sartika, S.Pd
|
58
|
81.71
|
0.76
|
24.36
|
0.57
|
593.40
|
18.51
|
34.
|
Alimurrahman,
S.Pd
|
58
|
86.56
|
0.76
|
29.21
|
0.57
|
853.22
|
22.19
|
35.
|
Dra.
Bq. Siti Zahara
|
58
|
85.56
|
0.76
|
28.21
|
0.57
|
795.80
|
21.43
|
36.
|
Novi Khassifa, S.Pd
|
57
|
85.65
|
-0.24
|
28.3
|
0.05
|
800.89
|
-6.7
|
37.
|
Hary Prabowo
|
57
|
85.29
|
-0.24
|
27.94
|
0.05
|
780.64
|
-6.70
|
38.
|
Irma Suryani, S. Pd
|
58
|
85.45
|
0.76
|
28.1
|
0.57
|
789.61
|
21.35
|
39.
|
Ahmad Fatoni,S.Pd.
|
58
|
86.54
|
0.76
|
29.19
|
0.57
|
852.05
|
22.18
|
40.
|
Fauzan, S.Pd.
|
58
|
86.45
|
0.76
|
29.1
|
0.57
|
846.81
|
22.11
|
41.
|
Aluh Salmiah, S.Pd.
|
58
|
85.56
|
0.76
|
28.21
|
0.57
|
795.80
|
21.43
|
42.
|
H. Narip, S.Pd.
|
58
|
85.56
|
0.76
|
28.21
|
0.57
|
795.80
|
21.43
|
43.
|
Hery Sugianto, S. Pd
|
58
|
85.56
|
0.76
|
28.21
|
0.57
|
795.80
|
21.43
|
44.
|
Bq. Dian Sukmaruni, S.Psi
|
58
|
86.56
|
0.76
|
29.21
|
0.57
|
853.22
|
22.19
|
45.
|
Bq. Desi Luthfiana S.Pd
|
58
|
87.65
|
0.76
|
30.3
|
0.57
|
918.09
|
23.02
|
|
2619
|
3817
|
43.2
|
1236.25
|
84.67
|
34263.25
|
1164.46
|
e. Memasukkan
data ke dalam
rumus
Keterangan
:
Diketahui:
N = 45
Mx (Rata-rata x) =
58.2
My (Rata-rata y) =
84.82
∑X = 43.2
∑Y
=
1236.25
=
84.672
=
34263.2581
=
1164.46
Maka dapat dihitung nilai koefesien
korelasi product moment sebagai berikut :
Mx =
=
= 58.2
My =
=
= 84.82
=
=
=
rxy=
0.683
B.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Berdasarkan hasil perhitungan di atas,
ternyata nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0.683. Selanjutnya berdasarkan taraf
signifikansi 5% dan N = 45 batas angka penolakan hipotesis nihil (Ho) yang
dinyatakan dalam table nilai r product moment adalah 0,294. Dengan demikian nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian
ini berada di atas batas angka penolakan hipotesis nihil (Ho).Hal ini berarti
nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini signifikan. Dengan demikian maka Hipotesis Nihil (Ho) yang berbunyi
“Tidak ada Hubungan Pelaksanaan Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja
Guru SMA Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012”, ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) yang berbunyi “ Ada
Pelaksanaan Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru SMA Negri 4
Praya Tahun Pelajaran 2011/2012”, diterima.
Dan untuk mengetahui kekuatan hasil penelitian ini maka di berikan kriteria
penelitian. ( Sunarno , Tahun 2006 ) sebagai berikut:
a.
0.00 – 0.25 : Sangat Lemah
b. 0.25
– 0.50 : Cukup
c. 0.50
– 0.75 : Kuat
d. 0.75
– 0.99 : Sangat Kuat
Dari Kriteria di atas maka dapat di
simpulkan bahwa hasil penelitian ini kuat karena dapat di buktikan dri hasil
penelitian yakni nilai r-hitung >
r-tabel (0.683 > 0.294).
C.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data di atas
diperoleh nilai sebesar 0.683 sedangkan
batas angka penolakan hipotesis nihil yang ditunjukkan dalam tabel r product
moment pada taraf signifikansi 5% dengan N = 45 adalah sebesar 0,294. Hal ini berarti bahwa nilai
r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel (r-hitung > r-tabel) yang berarti signifikan. Dengan demikian (Ho) yang
berbunyi “Tidak ada Hubungan Pelaksanaan Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah
Dengan Kinerja Guru SMA Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012”, ditolak dan (Ha) yang berbunyi “Ada
Hubungan Pelaksanaan Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru SMA
Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012”,diterima
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada BAB
IV diketahui nilai r-hitung yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0.683, sedangkan batas angka penolakan
hipotesis nihil yang ditunjukkan dalam tabel r product moment pada taraf
signifikansi 5% dengan N = 45 adalah sebesar 0.294. Hal ini berarti bahwa nilai r-hitung lebih besar dari nilai
r-tabel (r-hitung > r-tabel) yang berarti hasil penelitian ini signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
“Ada Hubungan Pelaksanaan Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru
SMA Negri 4 Praya Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B.
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut :
a. Kepada
kepala sekolah khususnya kepala SMA Negri 4 Praya diharapkan agar lebih
profesional lagi dalam memimpin sekolahnya terutama dalam menerapkan
Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Sekolah, agar tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dan output sekolah tercapai.
b. Bagi
para guru diharapkan agar bisa lebih berperan aktif lagi dalam membantu dan
bekerjasama dengan kepala sekolah dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah
demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sekolah.
c.
Kepada para peneliti lain diharapkan agar
hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk
melaksanakan penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan Pelaksanaan
Fungsi Mmanajemen Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru.
Comments
Post a Comment